Laporan
Praktikum Uji Bahan Makanan
Disusun untuk
Memenuhi Tugas Mata Pelajaran IPA (Biologi)
Disusun oleh :
Nurvina Lutfiany (VIIIA/21)
SMP Negeri 1 Godean
Tahun Pelajaran 2012/2013
A. Topik :
Menguji zat makanan dalam bahan makanan.
B. Tujuan :
Mengetahui jenis zat makanan dalam bahan makanan
C. Dasar teori :
ü
Bahan penguji zat makanan
Lugol :
Penguji Amilum/karbohidrat
Benedict (Fehling A+Fehling B) :
Penguji Glukosa
Biuret (NaOH + CuSO4) :
Penguji Protein
Iodium :
Penguji Vitamin C
|
Kertas HVS
ü
Uji Amilum
Ekstrak makanan + Lugol à
biru kehitaman
ü
Uji Glukosa
Ekstrak makanan + Benedict dipanaskan merah bata
ü
Uji Protein
Ekstrak makanan + Biuret à ungu
ü
Uji Lemak
Ekstrak makanan diteteskan pada kertas HVS, bila
terdapat noda transparan, bahan makanan tersebut mengandung lemak.
ü
Uji Vitamin C
Larutan Iodium + ekstrak buah à jernih
D. Alat dan Bahan
1. Pembakan spiritus
2. Trimpot
3. Beker Gelas
4. Tabung reaksi
5. Rak tabung
reaksi
6. Kertas HVS
7. Ekstrak
makanan : a. Nasi
b. Tahu
c. Tempe
d. Kentang
e. Putih telur
f. Buah-buahan :
·
Apel
·
Markisa
E. Langkah Kerja & Data Hasil Percobaan
a. Membandingkan Proses Pencernaan Mekanik dan
Kimiawi
Proses pencernaan makanan terjadi secara mekanik dan
kimiawi. Pencernaan mekanik dilakukan oleh kontraksi otot pada alat pencernaan
tertentu. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim pencernaan. Larutan kimia
tertentu dapat digunakan untuk menunjukkan adanya hasil pencernaan kimia.
Misalnya larutan Fehling A + Fehling B atau larutan Benedict untuk mengetahui
adanya glukosa yang merupakan hasil pencernaan karbohidrat.
Langkah kerja :
1. Persiapkan 4 tabung reaksi
2. Pada tabung 1 masukkan 1 ml glukosa 10%
dan 1 ml air
3. Tabung 2 masukkan sedikit nasi yang telah
dihaluskan dan 1 ml
air
4. Tabung 3 masukkan sedikit nasi yang
dikunyah dan sedikit air
5. Tabung 4 masukkan sedikit air liur dan 1
ml air
6. Masing-masing tabung ditambah 10 tetes
larutan Benedict,
amati
perubahan warna yang terjadi.
7. Masing-masing tabung dipanaskan di atas
lampu spiritus sampai
mendidih. Amati kembali perubahan warna yang terjadi.
Data hasil percobaan :
Tabung ke :
|
Warna sesudah ditetesi larutan Benedict
|
Warna setelah dipanaskan
|
I
|
++++
(biru kehijauan)
|
+++++
(oranye)
|
II
|
++++
(biru keruh)
|
+ (biru agak
coklat)
|
III
|
+++
(biru agak keruh)
|
++++
(kuning)
|
IV
|
+++++
(biru muda)
|
0 (tetap)
|
Catatan : Perubahan warna larutan dari biru menjadi
hijau sampai oranye menunjukkan bahwa larutan mengandung glukosa.
Pembahasan :
-
Tabung I berisi 1 ml glukosa dan 1 ml air,
sesudah ditetesi Fehling A+Fehling B warnanya berubah menjadi biru kehijauan.
Setelah tabung tersebut dipanaskan, warnanya berubah dari yang tadinya biru
kehijauan menjadi oranye.
-
Tabung II berisi nasi yang sudah dihaluskan dan
1 ml air, sesudah ditetesi Fehling A+Fehling B warnanya berubah menjadi biru
keruh. Setelah tabung tersebut dipanaskan warnanya berubah dari yang tadinya
biru keruh menjadi biru kecoklatan.
-
Tabung III berisi nasi yang telah dikunyah dan
sedikit air, sesudah ditetesi Fehling A+Fehling B warnanya berubah menjadi biru
agak keruh. Setelah tabung tersebut dipanaskan warnanya berubah dari yang
tadinya biru agak keruh menjadi kuning.
-
Tabung IV berisi air liur dan 1 ml air, sesudah
ditetesi Fehling A+Fehling B warnanya berubah menjadi biru muda. Setelah tabug
tersebut dipanaskan, warnanya tidak berubah (tetap).
b. Uji Karbohidrat
Langkah kerja :
1. Masukkan ekstrak makanan ke dalam tabung bereaksi setinggi 2
cm.
2. Tambahkan 5 tetes lugol
3. Amati perubahan warnanya
4. Bila mengandung karbohidrat, warnanya
berubah menjadi biru
kehitaman
5. Untuk mengkuantitatifkan banyaknya kandungan karbohidrat,
maka
bandingkan warnanya dengan uji nasi.
Data hasil percobaan :
No
|
Ekstrak makanan
|
Perubahan warna
|
Kandungan karbohidrat
|
|
1.
|
Nasi
|
Biru
kehitaman
|
+++++
|
Banyak
|
2.
|
Ekstrak tempe
|
Coklat kehijauan
|
+++
|
Sedikit
|
3.
|
Ekstrak kentang
|
Hitam
|
+++++++
|
Banyak sekali
|
4.
|
Ekstrak apel
|
Hijau tua
|
++++
|
Sedikit
|
5.
|
Ekstrak Tahu goreng
|
hitam
|
+++++++
|
Banyak sekali
|
c.
Uji
Glukosa
Langkah kerja :
1. Masukkan ekstrak makanan ke dalam tabung bereaksi setinggi 2
cm.
2. Tambahkan 5 tetes Benedict
3. Amati perubahan warnanya
4. Panaskan di atas pembakan spiritus sampai
mendidih
5. Amati perubahan warnanya
6. Bila mengandung glukosa, warnanya berubah
menjadi merah
bata
7. untuk mengkuantitatifkan banyaknya
kandungan glukosa, maka
bandingkan warnanya dengan uji gula pasir, misalnya :
Data hasil percobaan :
No
|
Ekstrak Makanan
|
Perubahan Warna
|
Kandungan Glukosa
|
||
Sebelum dipanaskan
|
Sesudah dipanaskan
|
||||
1.
|
Larutan
gula
|
Hijau
|
Merah
bata
|
+++++
|
banyak
|
2.
|
Ekstrak tempe
|
Hijau muda
|
Hijau muda
|
-
|
Tidak ada
|
3.
|
Ekstrak kentang
|
Hijau
|
Hijau kecoklatan
|
-
|
Tidak ada
|
4.
|
Ekstrak apel
|
Coklat kehijauan
|
Orange
|
++
|
Sedikit
|
5.
|
Ekstrak tahu goreng
|
Biru muda
|
Putih
|
-
|
Tidak ada
|
d.
Uji
Protein
Langkah kerja :
1. Masukkan ekstrak makanan ke dalam tabung reaksi setinggi 2
cm
2. Tambahkan 5 tetes Biuret (NaOH 3 tetes +
CuSO4 3 tetes)
3. Amati perubahannya
4. Bila mengandung Protein, warnanya berubah
menjadi Ungu
5. Untuk mengkuantitatifkan banyaknya
kandungan protein, maka
bandingkan warnanya dengan uji susu, misalnya :
Data hasil percobaan :
No
|
Ekstrak makanan
|
Perubahan warna
|
Kandungan Protein
|
|
1.
|
Susu
|
Ungu
|
+++++
|
banyak
|
2.
|
Putih telur
|
Ungu
|
+++++
|
banyak
|
3.
|
Ekstrak Kentang
|
Hijau keunguan
|
+++
|
Sedikit
|
4.
|
Ekstrak tahu
|
Ungu
|
+++++
|
banyak
|
5.
|
Nasi
|
Biru muda
|
+++
|
Sedikit
|
e.
Uji
Lemak
Langkah kerja :
1. Teteskan ekstrak makanan di atas kertas HVS
2. keringkan
3. Amati perubahan warnanya
4. Bila mengandung lemak, maka terdapat noda
transparan pada
kertas
HVS
5. untuk mengkuantitatifkan banyaknya
kandungan lemak, maka
bandingkan noda transparannya dengan uji minyak goreng,
misalnya :
Data hasil Percobaan :
No
|
Ekstrak makanan
|
Perubahan warna
|
Kandungan Lemak
|
|
1.
|
Minyak
goreng
|
Noda
transparan
|
+++++
|
Banyak
|
2.
|
Ekstrak tempe
|
Noda transparan
|
+++
|
Sedikit
|
3.
|
Ekstrak kentang
|
-
|
0
|
Tidak ada
|
4.
|
Putih telur
|
Noda transparan
|
+++++
|
Banyak
|
5.
|
Ekstrak markisa
|
Noda transparan
|
+++
|
Sedikit
|
6.
|
Ekstrak apel
|
-
|
0
|
Tidak ada
|
f.
Uji
Vitamin C
Langkah kerja :
1. Masukkan ekstrak larutan Iodium ke dalam tabung bereaksi
setinggi 2 cm
2. Tambahkan ekstrak buah satu tetes demi
satu tetes sampai
warnanya jernih
3. Hitung berapa tetes banyaknya ekstrak buah
4. Diskusikan cara menentukan banyaknya
vitamin C
Data hasil percobaan :
No
|
Ekstrak makanan
|
Larutan Iodium
|
Banyaknya tetes ekstrak buah
|
Kandungan Vitamin C
|
1.
|
Apel
|
2 cm
|
26
|
Sedikit
|
2.
|
Markisa
|
2 cm
|
13
|
Banyak
|
3.
|
Kentang
|
2 cm
|
25<
|
Tidak ada
|
4.
|
Tempe
|
2 cm
|
18
|
Sedikit sekali
|
5.
|
Tahu
|
2 cm
|
27<
|
Tidak ada
|
F. Pembahasan
a.
Uji Karbohidrat
-
Percobaan 1 nasi ditambahkan 5 tetes larutan
lugol, warnanya berubah menjadi biru kehitaman. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa nasi mengandung kandungan karbohidrat yang banyak.
-
Percobaan 2 ekstrak tempe ditambahkan 5 tetes
larutan lugol, warnanya berubah menjadi coklat kehijauan. Dari data tersebut
dapat disimpulkan bahwa tempe mengandung
sedikit kandungan karbohidrat.
-
Percobaan 3 ekstrak kentang ditambahkan 5 tetes
lugol, warnanya berubah menjadi hitam. Dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa kentang mengandung banyak sekali kandungan karbohidrat.
-
Percobaan 4 ekstrak apel ditambahkan 5 tetes
lugol, warnanya berubah menjadi hijau tua. Dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa apel mengandung sedikit kandungan karbohidrat.
-
Percobaan 5 ekstrak tahu goreng ditambahkan 5
tetes larutan lugol, warnanya berubah menjadi hitam. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa tempe goreng mengandung banyak sekali kandungan karbohidrat.
b.
Uji Glukosa
-
Percobaan 1 larutan gula ditambahkan 5 tetes
larutan Benedict kemudian warnanya berubah menjadi hijau. Lalu tabung berisi
larutan gula tersebut dipanaskan hingga mendidih mengunakan pembakar spiritus.
Setelah dipanaskan larutan gula tersebut berubah warna dari yang tadinya hijau
menjadi merah bata. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa larutan gula
banyak mengandung glukosa.
-
Percobaan 2 ekstrak tempe ditambahkan 5 tetes
larutan Benedict kemudian warnanya berubah menjadi hijau muda. Lalu tabung
berisi ekstrak tempe tersebut dipanaskan hingga mendidih mengunakan pembakar
spiritus. Setelah dipanaskan ekstrak tempe tersebut tidak berubah warna. Dari
data diatas dapat disimpulkan bahwa tempe tidak mengandung glukosa.
-
Percobaan 3 ekstrak kentang ditambahkan 5 tetes larutan
Benedict kemudian warnanya berubah menjadi hijau. Lalu tabung berisi ekstrak
kentang tersebut dipanaskan hingga mendidih menggunakan pembakar spiritus.
Setelah dipanaskan ekstrak kentang tersebut berubah warna dari yang tadinya
hijau menjadi hijau kecoklatan. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa
kentang tidak mengandung glukosa.
-
Percobaan 4 ekstrak apel ditambahkan 5 tetes
larutan Benedict kemudian warnanya berubah menjadi coklat kehijauan. Lalu
tabung berisi ekstrak apel tersebut dipanaskan hingga mendidih menggunakan
pembakar spiritus. Setelah dipanaskan ekstrak apel tersebut berubah warna dari
yang tadinya coklat kehijauan menjadi orange. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa apel banyak mengandung glukosa.
-
Percobaan 5 ekstrak tahu goreng ditambahkan 5
tetes Benedict kemudian warnanya berubah menjadi biru muda. Lalu tabung berisi
ekstrak tahu goreng tersebut dipanaskan hingga mendidih menggunakan pembakar
spiritus. Setelah dipanaskan ekstrak tahu goreng tersebut berubah warna dari
yang tadinya biru muda menjadi putih. Dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa tahu goreng tidak mengandung glukosa.
c.
Uji Protein
-
Percobaan 1 susu ditambahkan 5 tetes biuret
kemudian warnanya berubah menjadi ungu. Dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa kandungan protein dalam susu banyak.
-
Percobaan 2 putih telur ditambahkan 5 tetes
biuret kemudian warnanya berubah menjadi ungu. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa kandungan protein dalam putih telur banyak.
-
Percobaan 3 ekstrak kentang ditambahkan 5 tetes
biuret kemudian warnanya berubah menjadi hijau keunguan. Dari data tersebut
dapat disimpulkan bahwa kandungan protein dalam kentang sedikit.
-
Percobaan 4 ekstrak tahu ditambahkan 5 tetes
biuret kemudian warnanya berubah menjadi ungu. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa kandungan protein dalam tahu banyak.
-
Percobaan 5 nasi ditambahkan 5 tetes biuret
kemudian warnanya berubah menjadi biru muda. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa kandungan protein dalam nasi sedikit.
d.
Uji Lemak
-
Percobaan 1 minyak goreng diteteskan pada kertas
HVS. Setelah kering, ternyata terdapat noda transparan pada kertas HVS
tersebut. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa minyak goreng banyak
mengandung lemak.
-
Percobaan 2 ekstrak kentang diteteskan pada
kertas HVS. Setelah kering, ternyata tidak terdapat noda transparan hanya
terdapat noda kecoklatan pada kertas HVS tersebut. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa kentang tidak mengandung lemak.
-
Percobaan 3 putih telur diteteskan pada kertas
HVS. Setelah kering ternyata terdapat noda transparan pada kertas HVS tersebut.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa putih telur mengandung lemak.
-
Percobaan 4 ekstrak markisa diteteskan pada
kertas HVS. Setelah kering ternyata terdapat sedikit noda transparan pada
kertas HVS tersebut. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa markisa
mengandung sedikit lemak.
-
Percobaan 5 ekstrak apel diteteskan pada kertas
HVS. Setelah kering, ternyata tidak terdapat noda transparan hanya terdapat
noda kecoklatan pada kertas HVS tersebut. Dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa apel tidak mengandung lemak.
e.
Uji Vitamin C
-
Percobaan 1 larutan Iodium ditetese ekstrak apel
sampai warna larutan Iodium menjadi jernih. Untuk menjadikan warna larutan
Iodium menjadi jernih memerlukan 26 tetes ekstrak apel. Dari data tersebut
dapat disimpulkan bahwa kandungan Vitamin C dalam buah apel sedikit.
-
Percobaan 2 larutan Iodium ditetesi ekstrak
Markisa sampai warna larutan Iodium menjadi jernih. Untuk menjadikan warna
larutan Iodium menjadi jernih memerlukan 13 tetes ekstrak markisa. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa kandungan Vitamin C dalam buah markisa banyak.
-
Percobaan 3 larutan Iodium ditetesi ekstrak
kentang sampai warna larutan Iodium menjadi jernih. Untuk menjadikan warna
larutan Iodium menjadi jernih memerlukan lebih dari 25 tetes. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada kandungan Vitamin C dalam kentang.
-
Percobaan 4 larutan Iodium ditetesi ekstrak
tempe sampai warna larutan Iodium menjadi jernih. Untuk menjadikan warna
larutan Iodium menjadi jernih memerlukan 18 tetes ekstrak tempe. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa kandungan Vitamin C dalam tempe sedikit
sekali.
-
Percobaan 5 larutan Iodium ditetesi ekstrak tahu
sampai warna larutan Iodium menjadi jernih. Untuk menjadikan warna larutan
Iodium menjadi jernih memerlukan lebih dari 27 tetes ekstrak tahu. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada kandungan Vitamin C dalam tahu.
G. Kesimpulan
Pada percobaan yang telah dilakukan diketahui bahwa uji karbohidrat,
glukosa, protein, lemak, dan Vitamin C, mempunyai indikator yang berbeda-beda
seperti berikut :
1.
Pada uji karbohidrat,
larutan yang telah ditetesi lugol akan berubah menjadi biru kehitaman. Dari
data hasil percobaan di atas bahan makanan yang mengandung karbohidrat adalah
nasi, kentang, tahu goreng, dan tempe.
2.
Pada uji glukosa, larutan
yang telah ditetesi oleh benedict maka larutan tersebut akan berwarna merah
bata setelah dipanaskan. Dari data hasil percobaan diatas bahan makanan yang
mengandung glukosa adalah gula dan apel.
3.
Pada uji protein, apabila
larutan telah ditetesi oleh larutan biuret, maka larutan itu akan berubah
menjadi warna ungu. Dari data hasil percobaan di atas bahan makanan yang
mengandung protein adalah susu, putih telur, dan tahu.
4.
Pada uji lemak, ketika
larutan di teteskan pada kertas HVS maka larutan tersebut akan berwarna
transparan setelah kering. Dari data hasil percobaan di atas bahan yang
mengandung lemak adalah tempe, markisa, dan putih telur.
5.
Pada uji vitamin c, larutan
iodium akan menjadi jernih, karena telah ditetesi ekstrak buah yang mengandung
vitamin c. Apabila jumlah tetesan buah sedikit maka akan lebih banyak kandungan
vitamin c. Apabila jumlah tetesan ekstrak buah banyak maka kandungan vitamin c
sedikit. Dari data hasil percobaan di atas bahan makanan yang mengandung
vitamin c adalah apel dan markisa.
Daftar Pustaka
Waluyo, Marju. 2012. Pionir
Lembar Kegiatan Siswa untuk Kelas VIII.
Syamsuri, Istamar dkk. 2007. IPA
Biologi untuk kelas VIII. Jakarta: Erlangga.
Internet :
http://rinaguswati.blogspot.com/2012/02/ki.html