Laman

Selasa, 26 Maret 2013

Laporan Praktikum Uji Bahan Makanan

Laporan Praktikum Uji Bahan Makanan
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran IPA (Biologi)
Disusun oleh :
Nurvina Lutfiany (VIIIA/21)

SMP Negeri 1 Godean
Tahun Pelajaran 2012/2013
A.     Topik                   : Menguji zat makanan dalam bahan makanan.
B.      Tujuan                                : Mengetahui jenis zat makanan dalam bahan makanan
C.      Dasar teori       :
ü  Bahan penguji zat makanan
  Lugol                                                         : Penguji Amilum/karbohidrat
  Benedict (Fehling A+Fehling B)      : Penguji Glukosa
  Biuret (NaOH + CuSO4)                      : Penguji Protein
  Iodium                                                      : Penguji Vitamin C
Penguji Lemak
 
  Kertas buram
  Kertas HVS

ü  Uji Amilum
Ekstrak makanan + Lugol à biru kehitaman
ü  Uji Glukosa
Ekstrak makanan + Benedict       dipanaskan     merah bata
ü  Uji Protein
Ekstrak makanan + Biuret à ungu
ü  Uji Lemak
Ekstrak makanan diteteskan pada kertas HVS, bila terdapat noda transparan, bahan makanan tersebut mengandung lemak.
ü  Uji Vitamin C
Larutan Iodium + ekstrak buah à jernih
D.     Alat dan Bahan            
1. Pembakan spiritus
2. Trimpot
3. Beker Gelas
4. Tabung reaksi
5. Rak tabung reaksi
6. Kertas HVS
7. Ekstrak makanan : a. Nasi
                                         b. Tahu
                                         c. Tempe
                                         d. Kentang
                                         e. Putih telur
                                         f. Buah-buahan     :
·         Apel
·         Markisa
E.      Langkah Kerja & Data Hasil Percobaan
a.       Membandingkan Proses Pencernaan Mekanik dan Kimiawi
Proses pencernaan makanan terjadi secara mekanik dan kimiawi. Pencernaan mekanik dilakukan oleh kontraksi otot pada alat pencernaan tertentu. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim pencernaan. Larutan kimia tertentu dapat digunakan untuk menunjukkan adanya hasil pencernaan kimia. Misalnya larutan Fehling A + Fehling B atau larutan Benedict untuk mengetahui adanya glukosa yang merupakan hasil pencernaan karbohidrat.

Langkah kerja           : 1. Persiapkan 4 tabung reaksi
                                         2. Pada tabung 1 masukkan 1 ml glukosa 10% dan 1 ml air
                                         3. Tabung 2 masukkan sedikit nasi yang telah dihaluskan dan 1 ml
                                          air
                                         4. Tabung 3 masukkan sedikit nasi yang dikunyah dan sedikit air
                                         5. Tabung 4 masukkan sedikit air liur dan 1 ml air
                                         6. Masing-masing tabung ditambah 10 tetes larutan Benedict, 
                                         amati perubahan warna yang terjadi.
                                         7. Masing-masing tabung dipanaskan di atas lampu spiritus sampai
                                         mendidih. Amati kembali perubahan warna yang terjadi.

Data hasil percobaan :
Tabung ke :
Warna sesudah ditetesi larutan Benedict
Warna setelah dipanaskan
I
++++ (biru kehijauan)
+++++ (oranye)
II
++++ (biru keruh)
+ (biru agak coklat)
III
+++ (biru agak keruh)
++++ (kuning)
IV
+++++ (biru muda)
0 (tetap)

Catatan : Perubahan warna larutan dari biru menjadi hijau sampai oranye menunjukkan bahwa larutan mengandung glukosa.

Pembahasan            :
-          Tabung I berisi 1 ml glukosa dan 1 ml air, sesudah ditetesi Fehling A+Fehling B warnanya berubah menjadi biru kehijauan. Setelah tabung tersebut dipanaskan, warnanya berubah dari yang tadinya biru kehijauan menjadi oranye.
-          Tabung II berisi nasi yang sudah dihaluskan dan 1 ml air, sesudah ditetesi Fehling A+Fehling B warnanya berubah menjadi biru keruh. Setelah tabung tersebut dipanaskan warnanya berubah dari yang tadinya biru keruh menjadi biru kecoklatan.
-          Tabung III berisi nasi yang telah dikunyah dan sedikit air, sesudah ditetesi Fehling A+Fehling B warnanya berubah menjadi biru agak keruh. Setelah tabung tersebut dipanaskan warnanya berubah dari yang tadinya biru agak keruh menjadi kuning.
-          Tabung IV berisi air liur dan 1 ml air, sesudah ditetesi Fehling A+Fehling B warnanya berubah menjadi biru muda. Setelah tabug tersebut dipanaskan, warnanya tidak berubah (tetap).

b.      Uji Karbohidrat
Langkah kerja           : 1. Masukkan ekstrak makanan ke dalam tabung bereaksi setinggi 2 
                                         cm.
                                         2. Tambahkan 5 tetes lugol
                                         3. Amati perubahan warnanya
                                         4. Bila mengandung karbohidrat, warnanya berubah menjadi biru 
                                         kehitaman
                                         5. Untuk mengkuantitatifkan banyaknya kandungan karbohidrat, 
                                         maka bandingkan warnanya dengan uji nasi.
Data hasil percobaan :
No
Ekstrak makanan
Perubahan warna
Kandungan karbohidrat
1.
Nasi
Biru kehitaman
+++++
Banyak
2.
Ekstrak tempe
Coklat kehijauan
+++
Sedikit
3.
Ekstrak kentang
Hitam
+++++++
Banyak sekali
4.
Ekstrak apel
Hijau tua
++++
Sedikit
5.
Ekstrak Tahu goreng
hitam
+++++++
Banyak sekali

c.       Uji Glukosa
Langkah kerja                    : 1. Masukkan ekstrak makanan ke dalam tabung bereaksi setinggi 2
                                          cm.
                                         2. Tambahkan 5 tetes Benedict
                                         3. Amati perubahan warnanya
                                         4. Panaskan di atas pembakan spiritus sampai mendidih
                                         5. Amati perubahan warnanya
                                         6. Bila mengandung glukosa, warnanya berubah menjadi merah
                                         bata
                                         7. untuk mengkuantitatifkan banyaknya kandungan glukosa, maka
                                         bandingkan warnanya dengan uji gula pasir, misalnya :
Data hasil percobaan :
No
Ekstrak Makanan
Perubahan Warna
Kandungan Glukosa
Sebelum dipanaskan
Sesudah dipanaskan
1.
Larutan gula
Hijau
Merah bata
+++++
banyak
2.
Ekstrak tempe
Hijau muda
Hijau muda
-
Tidak ada
3.
Ekstrak kentang
Hijau
Hijau kecoklatan
-
Tidak ada
4.
Ekstrak apel
Coklat kehijauan
Orange
++
Sedikit
5.
Ekstrak tahu goreng
Biru muda
Putih
-
Tidak ada

d.      Uji Protein
Langkah kerja                    : 1. Masukkan ekstrak makanan ke dalam tabung reaksi setinggi 2
                                         cm
                                         2. Tambahkan 5 tetes Biuret (NaOH 3 tetes + CuSO4 3 tetes)
                                         3. Amati perubahannya
                                         4. Bila mengandung Protein, warnanya berubah menjadi Ungu
                                         5. Untuk mengkuantitatifkan banyaknya kandungan protein, maka
                                         bandingkan warnanya dengan uji susu, misalnya :
Data hasil percobaan :
No
Ekstrak makanan
Perubahan warna
Kandungan Protein
1.
Susu
Ungu
+++++
banyak
2.
Putih telur
Ungu
+++++
banyak
3.
Ekstrak Kentang
Hijau keunguan
+++
Sedikit
4.
Ekstrak tahu
Ungu
+++++
banyak
5.
Nasi
Biru muda
+++
Sedikit

e.      Uji Lemak
Langkah kerja                    : 1. Teteskan ekstrak makanan di atas kertas HVS
                                         2. keringkan
                                         3. Amati perubahan warnanya
                                         4. Bila mengandung lemak, maka terdapat noda transparan pada
                                         kertas HVS
                                         5. untuk mengkuantitatifkan banyaknya kandungan lemak, maka
                                         bandingkan noda transparannya dengan uji minyak goreng, 
                                         misalnya :

Data hasil Percobaan :
No
Ekstrak makanan
Perubahan warna
Kandungan Lemak
1.
Minyak goreng
Noda transparan
+++++
Banyak
2.
Ekstrak tempe
Noda transparan
+++
Sedikit
3.
Ekstrak kentang
-
0
Tidak ada
4.
Putih telur
Noda transparan
+++++
Banyak
5.
Ekstrak markisa
Noda transparan
+++
Sedikit
6.
Ekstrak apel
-
0
Tidak ada

f.        Uji Vitamin C
Langkah kerja                    : 1. Masukkan ekstrak larutan Iodium ke dalam tabung bereaksi
                                          setinggi 2 cm
                                         2. Tambahkan ekstrak buah satu tetes demi satu tetes sampai
                                         warnanya jernih
                                         3. Hitung berapa tetes banyaknya ekstrak buah
                                         4. Diskusikan cara menentukan banyaknya vitamin C
Data hasil percobaan :
No
Ekstrak makanan
Larutan Iodium
Banyaknya tetes ekstrak buah
Kandungan Vitamin C
1.
Apel
2 cm
26
Sedikit
2.
Markisa
2 cm
13
Banyak
3.
Kentang
2 cm
25<
Tidak ada
4.
Tempe
2 cm
18
Sedikit sekali
5.
Tahu
2 cm
27<
Tidak ada

F.       Pembahasan
a.       Uji Karbohidrat
-          Percobaan 1 nasi ditambahkan 5 tetes larutan lugol, warnanya berubah menjadi biru kehitaman. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa nasi mengandung kandungan karbohidrat yang banyak.
-          Percobaan 2 ekstrak tempe ditambahkan 5 tetes larutan lugol, warnanya berubah menjadi coklat kehijauan. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa tempe  mengandung sedikit kandungan karbohidrat.
-          Percobaan 3 ekstrak kentang ditambahkan 5 tetes lugol, warnanya berubah menjadi hitam. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kentang mengandung banyak sekali kandungan karbohidrat.
-          Percobaan 4 ekstrak apel ditambahkan 5 tetes lugol, warnanya berubah menjadi hijau tua. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa apel mengandung sedikit kandungan karbohidrat.
-          Percobaan 5 ekstrak tahu goreng ditambahkan 5 tetes larutan lugol, warnanya berubah menjadi hitam. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa tempe goreng mengandung banyak sekali kandungan karbohidrat.
b.      Uji Glukosa
-          Percobaan 1 larutan gula ditambahkan 5 tetes larutan Benedict kemudian warnanya berubah menjadi hijau. Lalu tabung berisi larutan gula tersebut dipanaskan hingga mendidih mengunakan pembakar spiritus. Setelah dipanaskan larutan gula tersebut berubah warna dari yang tadinya hijau menjadi merah bata. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa larutan gula banyak mengandung glukosa.
-          Percobaan 2 ekstrak tempe ditambahkan 5 tetes larutan Benedict kemudian warnanya berubah menjadi hijau muda. Lalu tabung berisi ekstrak tempe tersebut dipanaskan hingga mendidih mengunakan pembakar spiritus. Setelah dipanaskan ekstrak tempe tersebut tidak berubah warna. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa tempe tidak mengandung glukosa.
-          Percobaan 3 ekstrak kentang ditambahkan 5 tetes larutan Benedict kemudian warnanya berubah menjadi hijau. Lalu tabung berisi ekstrak kentang tersebut dipanaskan hingga mendidih menggunakan pembakar spiritus. Setelah dipanaskan ekstrak kentang tersebut berubah warna dari yang tadinya hijau menjadi hijau kecoklatan. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kentang tidak mengandung glukosa.
-          Percobaan 4 ekstrak apel ditambahkan 5 tetes larutan Benedict kemudian warnanya berubah menjadi coklat kehijauan. Lalu tabung berisi ekstrak apel tersebut dipanaskan hingga mendidih menggunakan pembakar spiritus. Setelah dipanaskan ekstrak apel tersebut berubah warna dari yang tadinya coklat kehijauan menjadi orange. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa apel banyak mengandung glukosa.
-          Percobaan 5 ekstrak tahu goreng ditambahkan 5 tetes Benedict kemudian warnanya berubah menjadi biru muda. Lalu tabung berisi ekstrak tahu goreng tersebut dipanaskan hingga mendidih menggunakan pembakar spiritus. Setelah dipanaskan ekstrak tahu goreng tersebut berubah warna dari yang tadinya biru muda menjadi putih. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa tahu goreng tidak mengandung glukosa.
c.       Uji Protein
-          Percobaan 1 susu ditambahkan 5 tetes biuret kemudian warnanya berubah menjadi ungu. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kandungan protein dalam susu banyak.
-          Percobaan 2 putih telur ditambahkan 5 tetes biuret kemudian warnanya berubah menjadi ungu. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kandungan protein dalam putih telur banyak.
-          Percobaan 3 ekstrak kentang ditambahkan 5 tetes biuret kemudian warnanya berubah menjadi hijau keunguan. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kandungan protein dalam kentang sedikit.
-          Percobaan 4 ekstrak tahu ditambahkan 5 tetes biuret kemudian warnanya berubah menjadi ungu. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kandungan protein dalam tahu banyak.
-          Percobaan 5 nasi ditambahkan 5 tetes biuret kemudian warnanya berubah menjadi biru muda. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kandungan protein dalam nasi sedikit.
d.      Uji Lemak
-          Percobaan 1 minyak goreng diteteskan pada kertas HVS. Setelah kering, ternyata terdapat noda transparan pada kertas HVS tersebut. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa minyak goreng banyak mengandung lemak.
-          Percobaan 2 ekstrak kentang diteteskan pada kertas HVS. Setelah kering, ternyata tidak terdapat noda transparan hanya terdapat noda kecoklatan pada kertas HVS tersebut. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kentang tidak mengandung lemak.
-          Percobaan 3 putih telur diteteskan pada kertas HVS. Setelah kering ternyata terdapat noda transparan pada kertas HVS tersebut. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa putih telur mengandung lemak.
-          Percobaan 4 ekstrak markisa diteteskan pada kertas HVS. Setelah kering ternyata terdapat sedikit noda transparan pada kertas HVS tersebut. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa markisa mengandung sedikit lemak.
-          Percobaan 5 ekstrak apel diteteskan pada kertas HVS. Setelah kering, ternyata tidak terdapat noda transparan hanya terdapat noda kecoklatan pada kertas HVS tersebut. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa apel tidak mengandung lemak.
e.      Uji Vitamin C
-          Percobaan 1 larutan Iodium ditetese ekstrak apel sampai warna larutan Iodium menjadi jernih. Untuk menjadikan warna larutan Iodium menjadi jernih memerlukan 26 tetes ekstrak apel. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kandungan Vitamin C dalam buah apel sedikit.
-          Percobaan 2 larutan Iodium ditetesi ekstrak Markisa sampai warna larutan Iodium menjadi jernih. Untuk menjadikan warna larutan Iodium menjadi jernih memerlukan 13 tetes ekstrak markisa. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kandungan Vitamin C dalam buah markisa banyak.
-          Percobaan 3 larutan Iodium ditetesi ekstrak kentang sampai warna larutan Iodium menjadi jernih. Untuk menjadikan warna larutan Iodium menjadi jernih memerlukan lebih dari 25 tetes. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada kandungan Vitamin C dalam kentang.
-          Percobaan 4 larutan Iodium ditetesi ekstrak tempe sampai warna larutan Iodium menjadi jernih. Untuk menjadikan warna larutan Iodium menjadi jernih memerlukan 18 tetes ekstrak tempe. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kandungan Vitamin C dalam tempe sedikit sekali.
-          Percobaan 5 larutan Iodium ditetesi ekstrak tahu sampai warna larutan Iodium menjadi jernih. Untuk menjadikan warna larutan Iodium menjadi jernih memerlukan lebih dari 27 tetes ekstrak tahu. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada kandungan Vitamin C dalam tahu.
G.     Kesimpulan
Pada percobaan yang telah dilakukan diketahui bahwa uji karbohidrat, glukosa, protein, lemak, dan Vitamin C, mempunyai indikator yang berbeda-beda seperti berikut :
1.      Pada uji karbohidrat, larutan yang telah ditetesi lugol akan berubah menjadi biru kehitaman. Dari data hasil percobaan di atas bahan makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi, kentang, tahu goreng, dan tempe.
2.      Pada uji glukosa, larutan yang telah ditetesi oleh benedict maka larutan tersebut akan berwarna merah bata setelah dipanaskan. Dari data hasil percobaan diatas bahan makanan yang mengandung glukosa adalah gula dan apel.
3.      Pada uji protein, apabila larutan telah ditetesi oleh larutan biuret, maka larutan itu akan berubah menjadi warna ungu. Dari data hasil percobaan di atas bahan makanan yang mengandung protein adalah susu, putih telur, dan tahu.
4.      Pada uji lemak, ketika larutan di teteskan pada kertas HVS maka larutan tersebut akan berwarna transparan setelah kering. Dari data hasil percobaan di atas bahan yang mengandung lemak adalah tempe, markisa, dan putih telur.
5.      Pada uji vitamin c, larutan iodium akan menjadi jernih, karena telah ditetesi ekstrak buah yang mengandung vitamin c. Apabila jumlah tetesan buah sedikit maka akan lebih banyak kandungan vitamin c. Apabila jumlah tetesan ekstrak buah banyak maka kandungan vitamin c sedikit. Dari data hasil percobaan di atas bahan makanan yang mengandung vitamin c adalah apel dan markisa.



Daftar Pustaka
Waluyo, Marju. 2012. Pionir Lembar Kegiatan Siswa untuk Kelas VIII.
Syamsuri, Istamar dkk. 2007. IPA Biologi untuk kelas VIII. Jakarta: Erlangga.

Internet           :
http://rinaguswati.blogspot.com/2012/02/ki.html